Agustus 04, 2011

Surat pindah itu..


Oke.. sekarang saya mau share masalah pindah rumah.. Dikarenakan misua saya ada di kota laen, yaitu Palembang, dan ada kepentingan untuk bikin KK baru, saya harus mengurus surat pindah saya dari Depok.

Benar2 petualangan. Hahaha. Saya tidak dapat informasi yang jelas selama ini. Saya piker cuman ke RT-RW selesai. Ternyata, dari pak RT dan RW masih lanjut ke kelurahan. Senin pagi, saya pesen ojeg untuk mondar mandir ke kelurahan Tugu, Depok. Disini saya diminta fotokopi KK 2 lembar dan fotokopi KTP 1 lembar. Dengan waktu 15 menit dan biaya 15rb selesai sudah. Pampam..

Eh ntar dulu, masih ada.. dari kelurahan saya dibuatkan surat pengantar untuk ke kecamatan. Untungnya mas ojeg langganan blm saya suruh pulang, karena kecamatan saya lumayan jauh kl ditempuh saat puasa. Hehe FYI, kec. Cimanggis ada di Cibubur Sebenernya sih cuma minta ttd dan cap saja disurat dr kelurahan itu. Nah ini nih yg rada rese. Orang kecamatan terkesan menyulitkan, nyuruh fotokopi aja ga sekalian. “ini kknya fotokopi dulu” setelah saya fotkop dan serahin KK, dia lanjut “ ini fotokopi KTP juga” *Siaul, ga sekalian ngapa nyuruhnya*. Yang bikin gondok, saya disuruh bawa KK asli, saya pikir untuk keperluan dia, jd saya suruh ojeg saya balik k rumah. Eh ketika udah pegang KK asli, dia bilang: “iya untuk di Dinas kependudukan yaa!” BOOOO.. NGOMONG DOOONG!

Dari kecamatan, saya lanjut ke dinas kependudukan di Depok. Lokasinya di walikota depok. Tertib sekali, banyak panah dan informasi yg bisa kita baca sendiri. Dari situ saya tau kl syarat pindah KK itu apa aja (fotokopi KK,Fotkop KTP, Foto 3x4 2 lembar, Fotkop SKCK). 

Menunggu 15 menit dan bayar admin 10ribu. (plus dibilang biaya sukarela 20rb boleh, 30rb boleh) saya dengan ridho tulus ikhlas ngasih 20rb extra. Di dinas, saya dikasih surat pindah untuk kebupaten, kecamatan, kelurahan, di Palembang nanti. Surat itu di fotokopi rangkap 4, dengan rincian: 1 untuk Kabupaten Palembang, 1 utk Kecamatan Kemuning, 1 utk Kelurahan Pipareja dan 1 untuk saya (krn  KTP saya ditarik, untuk dirsip. Sebagai ganti, saya harus pegang fotkop KTP dan fotkop surat pernyataan pindah itu).

Anyway.. setelah pontang panting.. saya akhirnya memutuskan pulang yaiyalah udah kelar yang tersisa cuman nyiapin SKCK. Rasanya sih saya punya, cuman masih valid apa nggak. SKCK nanti diperlukan untuk bikin KK di tempat baru.

KESIMPULAN

mengurus surat pindah, yang  diperlukan adalah:
- Fotokopi KK 4 lembar
- Fotokopi KTP 3 lembar
- KTP asli
- KK asli untuk ditunjukan
- foto 3x 4 2 lembar
- SKCK atau surat keterangan kepolisian
+ make sure, kita sudah memegang alamat lengkap, (detail nama kelurahan, kecamatan, kabupaten sampai RT RW alamat tujuan)

Alurnya:
-         Minta surat keterangan RT dan RW
-         Lanjut ke kelurahan, untuk minta surat keterangan
-         Ke kecamatan untuk minta stempel dan TTD
-         Dinas kependudukan dan catatan sipil daerah setempat

Biaya yg dikeluarkan:
-         Rp. 10. 000 (RT)*
-         Rp. 15. 000 (kelurahan)
-         Rp. 10.000 (Kecamatan)*
-         Rp. 10.000 (administrasi dinas kependudukan)
-         Rp. 20.000 (biaya sukarela di dinas)
 =  Rp. 65.000

+ biaya diatas belom termasuk pembuatan SKCK, kayanya kisaran Rp. 20.000 kalau di depok dan biaya foto kopi dan cetak pasfoto

1 komentar:

superstar mengatakan...

ditie darliiiiiiiiinnnnnnnggggg....

makasih infonyaaaa... kebalikan dari lo nih say,,,suami gue justru yg lg urus surat pindah coz kita mo bikin KK sendiri di depok..

tengkiu infonya saaaayy,,mmuah

Posting Komentar