Februari 12, 2014

Benjolan itu ternyata ....

Benjolan? iya benjolan.. sebesar bakso, keras di payudara kiri bagian bawah. Ditemukan saat Sasi masih 5 bulan usianya. Langsung ketar ketir, ciut nyali rasanya takut banget itu adalah awal mula dr musibah penyakit yg saya derita. iya, saya takut kanker. Bude saya meninggal dgn kanker payudara.. takut

Seminggu setelah menemukan benjolan itu, saya beranikan diri ke dokter bedah. dan dia suruh saya untuk diambil sample jaringan, untuk memastikan. mengingat saya masih kasih Asi, mungkin saja itu galaktokel (asi yg mengeras) tpi bisa juga itu tumor atau kanker. hiks.. Saat itu sebenernya saya sudah menjelang boyongan balik ke Palembang bawa Sasi. Jadi saya putuskan untuk melanjutkan pemeriksaan di Palembang saja.

Hasil konsul kanan kiri, saya datang k RSU Palembang. konsul dengan dokter Burmansyah namanya spesialis bedah onkologis. Lagi2 dia juga meminta saya untuk melakukan aspirasi biopsi. Baiklah kali ini saya ikuti. Ambil sample jaringan dan walah... isinya mencengangkan, sekaligus melegakan..

saya terkena tubercolosis kelenjar. istilahnya Mastitis kronis glunomatrosa regio mama sinistra. Jadi benjolan itu adalah radang yang isinya kumas TB. untungnya di kelenjar jadi tidak menular.. fyuh.. lega sesaat. hasil lab juga menunjukan tidak ada sel2 berbahaya didalam sample jaringan tersebut.

Setelah itu, saya dirujuk ke poli DOT *direct observe tubercolosis, CMIIW*. Dsana saya dikasih penjelasan yg sejelas2nya ttg penyakit TB kelenjar ini, sekaligus diminta untuk melakukan rangkaian test rontgen, dahak dan darah. (lo jual, gw beli) Setelah itu yg bikin saya kembali manyun, dikasih obat antibiotik yg tidak boleh putus selama 6 bulan (dan mungkin lanjut 3 bulan). kandungan obat ini saya browsing banyak yg bilang keras. saya deg2an dong krn masih menyussui.. saya pun kembali hilir mudik telpon teman2 yg bekerja di dunia medis minta tlg carikan info.. dan melegakan.. semua bilang boleh menyusui.

Skrg sudah 5 bulan minum obat ini, benjolannya sudah kempes.. tp muncullah di leher. yaiks.. ini masih nunggu hasil biopsi, apakah TB apa bukan. sebenernya kata dokter, setiap tubuh manusia pasti isinya kuman macem2 ada, cuma tergantung imunitas tubuhnya aja kuat apa ga. kebetulan paru2 saya bersih, tp kuman tersebut lari ke kelenjar. jd bengkak... intinya ya pola hidup sehat. Mulai saat ini saya harus tidur cukup, minum cukup dan makan sehat.

Saya mau share aja, kl nemu benjolan dimana pun itu. mau keras, lari2, besar kecil. Jangan buat kesimpulan sendiri deh, apalagi google2 sembarangan. Pengalaman saya, cuman bikin ciut nyali. Toh pada akhirnya laboratorium yg menentukan. si TB kelenjar ini saya kira tadinya kanker stadium awal (naudzubilllah) krn keras. Saya tidak menyepelekan penyakit TB ini loh ya, cuman saya lega karena TB masih punya banyak jalan diobati dan banyak dilingkungan saya yg juga kena dan skrg mereka sembuh. Jadi saya optimis. Soal menyusui pun, lagi2, jangan percaya google. at the end, dokter dan nakes tetep lebih paham. bahkan saya tanya k teman2 jurusan farmasi segala.

Google emang membantu cari informasi, tp dia bukan dewa,. smua ditelen bulet2. Kata Google begini, kata google begitu.. Darn you Google! hahaha. jadi, kl nemu benjolan dengan atau tanpa gejala tambahan, pergilah ke yg berwenang. RUMAH SAKIT dan carilah selalu 2nd opinion. jangan ambil kesimpulan terlalu cepat juga.

begitulah kira2 si TB kelenjar ini. hihi.. melelahkan hidup dengannya,,