November 17, 2014

Pria itu kupanggil Bapak


Ada seorang pria ...
Yang begitu lembut hatinya
Saat mengalir air matanya saat bercrita  ttg ibunya
Yang begitu tulus hatinya
Saat mengasuh anak2nya tanpa pamrih meski anak2 telah besar
Yang begitu luas wawasannya
Sampai selalu bisa menjawab semua pertanyaan yg anaknya ajukan
Yang begitu penyayang
Yang begity menyayangi istrinya dengan caranya
Yang begitu peduli terhadap sesama 
Yang begitu handal merencanakan keuangan
Yang begitu lucu dan penuh guyon

Pria itu begitu saya kagumi dan saya sayangi.

Namun.. belum lama ini ia pergi

Tidak ada lg pria yg selalu mengomentari status dan foto d facebook
Tidak ada lg yg selalu bercerita ttg betapa lucunya tokoh haji muhidin d salah satu tayangan
Tidak ada lg yg selorohan2 polosnya ttg kehidupan
Tidak saya terima lg sms2 'tidak penting'nya yg sekedar pamer harga saham naik
Tidak saya liat lg senyum bahagianya menyambut saya pulang d rumahnya
Tidak saya dengar lagi suara bersinmu yg menggelegar namun kini saya rindu

Bapak... banyak sesal di dada 
Karena blm bisa membuatmu bahagia
Karena blm bisa mengajakmu bepergian melihat candi di ungaran
Karena belum melihat Sasi sekolah memakai tas boneka yg selalu kau bilang lucu
Karena tidak pulang saat kau memintaku
Ahhh.. begitu banyak..

Bapak pergi dengan cepat
Dengan cara yg selalu dia inginkan
Dengan persiapan matang yg ia siapkan
Dengan penuh tangis kehilangan dr org2 terdekatnys

You are a great man, Pak. Many people said to me on ur funeral
You are a lovely husband. That was said by Ibu
You are a truly gentleman... 
I love you with all my heart.

Biarlah saya simpan rasa kangen yg tak berujung ini d dlm hati
Sampai nanti kita berkumpul lg..
Istirahatlah dgn tenang dsana, bapakku sayang