April 06, 2011

ibu hebat!


Hari ini ke rs. Memantapkan hati karena udah sakit lebih dari 4 hari. Penyakit saya kali ini? Kelelahan.. (lagu lama) lekositnya tinggi, katanya sih lagi perang sama virus, dan karena virusnya agak kejam, maka bala tentaranya (yaitu si leukosit ini) berperangnya makin lama dan sekuat tenaga. Hiks..

Sambil nunggu dokter, saya liat seorang ibu menggendong anak usia 8 tahun yg terlihat sehat. Sampe saya liat k kaki ternyata sebagian kakinya diamputasi telapaknya. Jadi si anak digendong krn udah ga bisa menapak lagi. Si ibu duduk disamping saya dan tersenyum, menyapa tp saya liat pandangannya nanar.

“berobat apa mbak?” tanyanya

“dokter umum bu, cuman demam” jawab saya

“saya antri dokter jantung mbak, anak saya sakit … “ katanya lirih

“ooo… “ saya tertegun (speechless)

“anak saya kanker.. stadium 4… “ lanjut ibu itu sembari menahan tangis

Dari percakapan singkat itu saya tahu bahwa anaknya kanker darah dan sudah 1 bulan hampir stiap hari ia ke rs, menggendong si anak (ya digendong). yang hebat, dia slalu bilang k anaknya, kl smua baik2 saja (ketika cerita, anaknya rewel). "Ibu disini nak, ibu disini" begitu katanya terus.

Sayang, percakapan tak berlangsung lama, saya keburu dipanggil dokter. Ketika saya keluar dia sudah tidak disitu. Saya bertemu lagi dia sudah keliling hilir mudik menggendong anaknya yg sebenernya sudah besar.. Pengorbanan ibu itu luar biasa, dia menggendong sendiri anaknya, bahkan ditawari kursiroda pun ia tak mau. Katanya anaknya biar dipelukannya. Memang tidak ada yg mengalahkan kasih sayang ibu kepada anak Ya Allah, sedih saya, sejenak teringat ibu saya. Yang saya tahu (mohon koreksi jika salah) ada 2 kasihsayang yang tidak pernah putus: Cinta kasih Allah kepada hambanya, dan orangtua kepada anaknya.

Saya sering baca di majalah wanita kisah2 ibu hebat lainnya. Ada yg rela mengambil beasiswa apapun demi pengobatan anaknya. Kebetulan jenis penyakit anaknya langka, dan ada rumah sakit di sebuah kota kecil di amerika sana yang punya terapinya. Konon untuk berobat bisa gratis. Si ibu, yang tidak punya biaya, rela belajar pontang panting mencari sponsor beasiswa  s2 di amerika sana demi anaknya bisa berobat. Mengingat kl dpt beasiswa kan dpt living cost dll, namun pengorbanannya adalah ia hanya bisa mengajak si anak, karena visa suaminya ditolak. Sambil kuliah, mengurus anak, dan dengan telatennya ikut terapi, alhamdulillah, anak itu sekarang sembuh

Saya disadarkan.. kaum wanita memang hebat, dibalik kelembutan hati wanita, Allah menciptkan mereka sebagai makhluk yang kuat.
*again, inget ibu saya* For all mother in the whole wide world, YOU’RE THE BEST!! Allah blessed you all.

3 komentar:

irlhet mengatakan...

huaaaaa...mewekkkk...mama i love U...

Selalu suka deh sama ceritanya ditie :)

superstar mengatakan...

duh duh...ngembeng neh aer di mata gue,,tinggal netes aja nih....

Si Ditie mengatakan...

cep cep.. jangan pada mewek dong!
ayo calon ibu.. semangaaat. hihi

Posting Komentar